ID OBJEK
KEBERADAAN
ALAMAT: Jl. Gatot Subroto 5
DESA/KELURAHAN: Baros
KECAMATAN: Cimahi Tengah
KABUPATEN / KOTA: Cimahi
PROVINSI: Jawa Barat
KODE POS: 40521
KOORDINAT GEOGRAFIS
LAT: 6o53’05”S
LON: 107o32’21” E
KETINGGIAN: 746 mdpl
BATAS-BATAS
UTARA: PusdikBekang
SELATAN: Jl Gatot Subroto
TIMUR:Jl Gatot Subroto
BARAT: Jl Stasion
UKURAN
PANJANG: -
LEBAR: -
TINGGI: -
L. BANGUNAN: 52.670 m
L. LAHAN: 19.890 m
BAHAN: Pasir, Semen, Batu
PERIODE/MASA: Kolonial Belanda
KONDISI SAAT INI: Terawat
SEJARAH:
Bangunan PUSDIKHUB sudah ada seja era pemerintahan kolonial Belanda, bangunan PUSDIKHUB ini dulunya digunakan sebagai barak tentara Belanda dan kemudian diserah terimakan kepada pemerintahan indonesia sekitar tahun 1950 an oleh KNIL. Dulunya Pusdikhub Kodiklatad bersumber dari 3 (tiga) organisasi yaitu Depot Lager Verbinding Tropen. Peleburan unsur-unsur ketiga organisasi tersebut khususnya Depot Lager Verbinding Tropen yang diserahkan kepada Dinas Pendidikan Angkatan Darat (DPAD) pada tanggal 1 Mei 1950. Selanjutnya tanggal 5 Mei 1950, dibentuk Depot Perhubungan Angkatan Darat DPHBAD, yang berfungsi sebagai Lembaga Pendidikan Perhubungan Angkatan Darat dan tanggal tersebut dijadikan sebagai hari jadi Pusat Pendidikan Perhubungan TNI AD. Kemudian hingga saat ini bangunan tersebut masih digunakan sebagai barak siswa, kelas dan dapur.
DESKRIPSI:
Kota Cimahi memiliki banyak peninggalan militer Kolonial Belanda, termasuk PUSDIKHUB yang masih memiliki saksi bisu sejarah panjang penjajahan dari belanda berupa bangunan–banguan yang hingga saat ini masih berdiri kokoh menghiasi kawasan PUSDIKHUB. Bangunan-bangunan tersebut sekarang digunakan sebagai barak siswa dan dapur. Di dalam kawasan PUSDIKHUB terdapat bangunan barak Ahmad Yani, barak Gatot Soebroto, Jianbangdik, R tamu H.M Soeharto, R kaset dan dapur. Namun saat ini banyak bangunan yang sudah direnovasi di Kawasan PUSDIKHUB.
PEMILIK
AWAL: Kolonial Belanda
SAAT INI: TNI AD
RIWAYAT KEPEMILIKAN: Kawasan PUSDIKHUB sudah ada sejak era pemerintahan kolonial belanda dan difungsikan sebagai salah satu wilayah militer, kemudian Kawasan ini diserahkan kepada pemerintahan Indonesia oleh pemerintah belanda lebih tepatnya kepada dinas Pendidikan Angkatan darat sekitar tahun 1950 an dan kemudian dibuat pusat Pendidikan perhubungan untuk bintara dan perwira.
PENGELOLA: PUSDIKHUB